Sekolah sekolah dan sekolah. Saya
baru saja menamatkan bangku SMA kawan :)
. seperti waktu berputar cepat. Hidup memang seharusnya begini bukan? Jatuh
bangunpun harus dilalui. Teman sejawat, bagaimana kalian setelah lulus SMA?
Mau lanjut sekolah atau lanjut bekerja?
Semua pilihan sebenarnya baik. Apalagi jika pilihan datangnya dari Alloh
SWT.
Kalau saya, insyaAlloh akan
melanjutkan ke bangku kuliah kawan. Benar memang, semua yang kita ingin tidak
ada yang tanpa perjuangan. Saya bersekolah di SMA Negeri yang mengikutkan semua
siswanya kedalam jalur SNMPTN (jalur nilai rapot) untuk mendaftar perguruan
tinggi negeri. Pendaftaran dilakukan sebelum Ujian Nasional. Sayapun
mengikutinya. Harapan saya sudah saya gantungkan tinggi di situ. Saya sangat
berharap saya lolos SNMPTN di PTN yang saya daftar tersebut. Keluarga sayapun
demikian. Mereka sudah saya berikan harapan-harapan besar jika saya diterima di
PTN tersebut. Sempat saya pesimis terhadap pilihan PTN dan Prodi yang saya
ambil. Tapi seseorang mengatakan “ berbaik sangka dan berpikir positiflah
terhadap dirimu sendiri, maka alam akan mendengar dan berbaik sangka pula
padamu.” Yang dia maksud, jika saya optimis terhadap apa yang saya ambil,
alampun nanti akan memberikan sesuatu yang positif terhadap apa yang saya
inginkan. Begitu katanya. Sayapun menerapkannya. Tapi manusia tiadalah yang
sempurna, saya percaya diri terhadap apa yang saya pilih tadi. Namun saya
sangat sulit membedakan apakah saya benar-benar menerapkan yang teman saya
katakan atau tidak. Saya merasakan saya sedikit sombong terhadap diri saya
sendiri. Saya terlalu percaya diri. Mendadak saya cemas. Dari saya mencoba
optimis kemudian percaya diri dan yang saya takutkan adalah jika saya sudah
ditempeli sifat sombong.
Ujian Nasionalpun datang. Setahun
saya berjuang mati-matian, pulang sore belajar bersama, tidur malam hanya untuk
belajar dan mengikuti berbagai bimbingan belajar. Semua tidak lepas dari banyak
godaan kawan. Sering rasa malas datang, mengulur waktu, rasa jenuh dan
keinginan untuk bermain yang selalu menggoda. Ditambah jadwal intensifikasi
dari sekolah yang mengharuskan siswa pulang lebih sore. Momok Ujian Nasional
yang mengerikan benar-benar membuat saya cemas. Ditambah tahun ini level soal
dalam Ujian Nasional ditingkatkan lebih tinggi dari tahun kemarin. Kabar yang
beredar, hasil Ujian Nasional akan mempengaruhi hasil SNMPTN. Ujian Nasional
berlalu. Dan benar, soalnya lebih sulit dibandingkan TRY OUT yang sekolah saya
berikan untu persiapan Ujian Nasional. Banyak soal dilurar prediksi, apalagi
matematika. Saya cemas dengan nilai biologi. Dari Try Out sebelumnya nilai
biologi yang saya dapat sangat rentan, padahal dalam SNMPTN prodi yang saya
pilih termasuk banyak menggunakan ilmu biologi. Semua kembali pada Alloh yang
menentukan. Ujian Naional berlalu. Semua beban terasa hilang seketika. Seperti
ada kebebasan baru. Yang angsung saya bayangkan adalah, saya tak perlu lagi
pulang sore, tak perlu minum kopi untuk kantuk dikelas, tak perlu tidur malam
untuk belajar dan bisa bermain sepuas saya sebagai ganti setahun ini. saya
menangis bahagia. Tinggal saya berdoa, pasti Alloh memberikan yang terbaik.
SNMPTN akan diumumtan tak lama
setelah perpisahan yang diadakan di sekolah. Banyak yang mengatakan masa SMA
itu sangat berkesan, namun yang saya rasakan dalam perpisahan dan pelepasan
siswa ini begitu datar, tidak ada yang membuat saya merasakan bahwa ini adalah
perpisahan yang spesial. Entahlah mungkin belum saatnya saya merindukan masa SMA. Akhirnya pengumuman SNMPTN tiba. Hari itu
saya bingung, kenapa saya tidak merasa deg-degan. Sedang banyak teman saya yang
mengatakan bahwa mereka sangat cemas dengan hasilnya nanti. Saya masih bingung,
“ya Alloh, adakah yang salah dari saya, kenapa saya tidak seperti mereka. ini
rasa percaya diri atau rasa sombong?” . singkatnya, saya tak lolos kawan. saya
gagal. Harapan yang saya gantungkan benar-benar jatuh. Sepulang dari melihat pengumuman,
saya menangis dirumah, hehe saya ditolak
kawan. Rasanya sakit sekali, lebih sakit ditolak sekolah dibandinggkan sakitnya
putus dengan pacar. Waktu berlalu, mau tidak mau saya harus menerima kenyataan.
Mungkin saya sedang dicarikan jalan yang terbaik dari Alloh SWT. Saya belajar
lagi untuk Seleksi SBMPTN. Saat yang lain sedang sibuk verifikasi data perguruan tinggi, kami peserta SBMPTN maih harus berjuang, belajar lagi. mengakali bagai mana nanti menghadapi soal-soal SBMPTN yang konon tak terjamah untuk otak pas-pasan. benar! Soal SBMPTN benar-benar membuat saya pesimis. Dari mapel
SAINSTEK tidak banyak yang bisa saya kerjakankan kawan. Padahal peserta ujian
yang berada didepan dan disamping saya, semua lembar jawab terisi penuh. Saya tidak
berniat menyontek, saya melihatnya setelah pengawas menarik lembar jawab. Dalam
hati saya “ ini saya yang terlalu bodoh atau bagaimana, matematika dari 15 soal
yang saya kerjakan hanya 4, tidak jauh berbeda dengan mapel lainnya. Ataukah mereka
yang tidak membaca peraturan bahwa tiap jawaban salah diberikan nilai -1 ? atau
bagaimana? Sedang disini saya merasakan soal SBMPTN terlampau sulit untuk saya
kerjakan. “. Saya benar-benar mengharap keberuntungan dari Alloh dan Sisanya saya pasrahkan. Terserah Alloh SWT
yang akan menentukan.
Selain SBMPTN saya juga mendaftarkan
diri ke POLTEKKES Semarang dan STAN. Saya menjalani rangkaian tes di POLTEKKES,
alkhamdulillah tahap 1 lolos. Sedang STAN saya tidak lolos. Saya menjalani
tahap 2 di POLTEKKES. Alkhamdulillah berjalan lancar. Tiba saat pengumuman
SBMPTN dan POLTEKKES. Hari itu saya benar-benar merasa malas untuk membuka
pengumuman SBMPTN, saya sudah merasa pesimis. Sms dari teman-teman saya yang
menanyakan hasilnyapun tidak saya balas. Karena sudah mulai penasaran, malamnya
saya membuka pengumuman tersebut. Puji Alloh SWT. Alkhamdulillah saya SBMPTN
lolos begitupun dengan POLTEKKES. Dari tempat saya, saya langsung melompat tak
percaya. Terimakasih Alloh, atas kabar dan rezeki ini. Ibu saya menangis,
beliau tau betapa susahnya saya saat saya tidak diterima di SNMPTN karena
sempat saat itu saya tidak makan dan terus menangis seharian penuh, saya
benar-benar menangis seharian penuh dari saat saya membaca pengumuman sampai
akan tidur saya masih menangis, Mencuci piringpun saya sambil menangis, baru
kali ini saya merasakan sedih yang sebegitu sedihnya hingga berhenti
menangispun sulit dan akhirnya anaknya ini mendapatkan sekolah setelah jatuh
gagal. Setelah lama berunding dengan keluarga, akhirnya saya melepas POLTEKKES
dan melanjutkan verifikasi data dari PTN hasil SBMPTN. Semoga ALLOH SWT
memberikan yang terbaik untuk saya dan orang tua saya. Dari ini semua, banyak
pelajaran yang saya ambil.
“Alloh SWT Maha Bijaksana, Alloh
tau apa yang umatnya butuhkan. Bukankan Alloh SWT lah yang menciptakan skenario
hidup kita? Kita hanyalah sebagai pemain didalamnya. Kita hanya perlu menjadi
pemain yang taat dan berperan totalitas didalamnya, agar kita berperas sesuai
skenario yang Alloh buat. Peran pun ada yang antagonis dan protagonis. Kitalah yang
memilih siapa diri kita nantinya. Hukumnya tidak ada antagonis yang
happyending. Benarkan? Jadi pastikan kita berperan sebagai protagonis. Kita gagal
dan jatuh dalam sesuatu itu ibarat kita salah berperan. Yang seharusnya
berperan dengan wajah sedih tapi kita justru berperan dengan wajah gembira.
Alloh pasti akan menegur kita karena kita tidak berperan sesuai skenario yang
Alloh buat. Saya mengibaratkan gagal adalah teguran dari Alloh SWT bahwa yang
saya ambil itu salah dan saya pantas gagal. Untuk bisa sesuai dengan skenario
yang Alloh buat, setelah gagal kita tidak boleh menyerah. Kita harus terus
mencoba sampai kita menemukan jalan sesuai dengan skenaio yang seharusnya. Jika
kita gagal, janganlah sampai kita berburuk sangka terhadap Alloh. Jangan sampai
melimpahkan kegagalan dengan menyalahkan kehidupan (skenario) yang Alloh buat terlalu
sulit. Itu sangat salah. Justru saat gagallah kita yang harus berbenah. Kita gagal,
mungkin karena kita kurang totalitas, kurang doa dan kurang usaha. Ada pepatah
mengatakan bahwa kerja keras tidak akan pernah berbohong. Saat gagal,
bangkitlah! berjuanglah sampaii kita sukses berperan sesuai skenario. Alloh
selalu ada dan siap menerima doa kita. Jangan menyerah dan teruslah berjuang. Yang
berjuanglah yang akan terlihat. Dan tiada apapun yang bisa mengalahkan doa yang
terkabul oleh Alloh SWT. Doa dan ridlo dari Alloh Swt adalah utama”
Semoga saya, kita diberikan yang
terbaik dan dijadikan sebagai orang yang beruntung oleh Alloh SWT. Aaaamiiin. Saya
sangat bersyukur atas Skenario yang Alloh buat. :)
alkhamdulillah. Semua berkat doa bapak dan ibu tercinta serta semua orang tersayang yang selalu ada untuk mendukung sehingga saya bisa seperti ini sampai sekarang. terimakasih banyak. Semoga cerita ini bermanfaat untuk kalian kawan. sekian, sampai bertemu di lain post lagi.
0 komentar:
Posting Komentar